REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Kesepakatan damai pemerintah Filipina dan
Front Pembebasan Islam Moro (MILF) disambut suka cita umat Islam.
Sebagai
respons lanjutan, mereka promosikan ajaran Islam kepada masyarakat
Filipina. Aktivis Jaringan Pemuda Profesional Moro (YMPN) misalnya,
mereka ikut ambil bagian dalam lari maraton di Manila, akhir pekan
lalu.
Yang menarik, mereka yang ambil bagian mengenakan jilbab.
"Ini yang pertama bagi kami. Perlu digarisbawahi, mengenakan jilbab
merupakan bagian penting dalam ajaran Islam. Ini seharusnya menjadi satu
bentuk kekayaan Filipina," kata Juru bicara YMPN, Bai Rohaniza Sumndad
Usman, seperti dikutip onislam.net, Senin (15/10).
Ia menambahkan
keikutsertaan pihaknya dalam aktivitas tersebut merupakan kesempatan
yang baik untuk menunjukan paradigma positif tentang Islam dalam
menghadapi setiap tantangan berbeda.
Aktivis YMPN lain, Amirah
Gutoc, mengatakan kebebasan beragama dan pemahaman merupakan langkah
penting menuju perdamaian negara kita. Apalagi, belakangan ada berbagai
provokasi seperti film “Innocence of Muslims” dan larangan jilbab
mengancam perdamaian itu.
"Kami terinspirasi untuk menciptakan sejarah berupa tampilnya Muslimah berjilbab dalam masyarakat Filipina," kata dia.
Ketua
YMPN, Kasim Nash, menyatakan keikutsertaan Muslim merupakan wujud
implementasi kesepakatan damai. "Bangsa kita terus berupaya mencapai
perdamaian. Adalah kewajiban kita memberikan sumbangsih," ujarnya.
Pemerintah
Filipina mencapai kesepakatan rencana perdamaian dengan Front
Perlawanan Muslim Moro (MILF). Rencana perjanjian damai ini akan
menyudahi bentrokan antara kedua kubu yang telah berlangsung beberapa
dekade.
Kesepakatan tersebut mencakup rencana pembentukan daerah
semi-otonom bagi 12 ribu Muslim Moro di Pulau Minadanao. Wilayah ini
diklaim oleh pihak MILF sebagai tanah nenek moyang mereka.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/10/15/mbxwgp-manfaatkan-momentum-muslim-filipina-promosikan-ajaran-islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar